luput dari sekian banyak perjuangan yang telah terlampaui. Empat tahun yang lalu saya hanyalah seorang anak muda yang masih mencari arah untuk melanjutkan pendidikan, pada akhirnya empat tahun kemudian saya akhirnya menyandang gelar sarjana itu.
Sewaktu kuliah dulu, saya sangat berambisi untuk langsung melanjutkan kuliah master ke luar negeri. Apalagi ditambah pengalaman saya yang sempat mencicipi pendidikan di Korea Selatan dalam program pertukaran pelajar yang dilakukan oleh kampus saya tercinta (dulu IT Telkom, sekarang Telkom University). Baca juga: Cerita saya mendapat beasiswa NIIED. Saya bahkan sempat pergi ke pare untuk belajar bahasa inggris. Namun, setelah semua itu berlalu saya akhirnya memutuskan untuk mencari pekerjaan. Tak sedikit dari teman saya yang bertanya - tanya kenapa saya memutuskan hal itu. Walaupun akhirnya saya memutuskan untuk bekerja, mimpi yang dulu saya miliki masih tetap setia yang siap saya wujudkan kapan saja.
Sudah banyak perusahaan yang sudah menjadi persinggahan CV saya, mulai dari perusahaan konsultan IT, perusahaan e-commerce, IT perbankan, hingga BUMN. Namun tak satupun dari mereka yang merasa cocok dengan keahlian dan pengalaman yang saya miliki. Hingga akhirnya saya sempat merasa sedih kala itu. Setelah sekian banyak usaha yang saya lakukan selama kuliah ternyata masih belum cukup untuk membuat para HRD perusahaan - perusahaan besar itu untuk meng-hire saya.
Di penghujung bulan September akhirnya mulailah saya mendapat panggilan kerja dari beberapa perusahaan, namun perjuangan saya untuk mendapatkan pekerjaan masih belum selesai. Beberapa kali masuk perusahaan untuk interview namun tetap saja belum mendapat panggilan kontrak. Tak mudah memang berhadapan dengan HRD yang melakukan seleksi karyawan yang begitu ketat. Namun, saya bersyukur akhirnya saya mendapatkan pekerjaan sebagai Software Engineer di sebuah perusahaan IT Perbankan di Jakarta.
Seminggu setelah bekerja di sini, tak banyak pengalaman yang saya dapatkan karena memang dua minggu sejak awal saya masuk dijadwalkan untuk sesi pelatihan karyawan baru. Di sisi lain, sehari sebelum saya teken kontrak di perusahaan tersebut, ternyata saya lolos untuk mengikuti tahap akhir seleksi karyawan di sebuah BUMN. Betapa bersyukurnya saya kala itu, namun dilema pun terjadi. Selama bekerja di perusahaan itu, saya sangat tidak dapat fokus dalam bekerja karena masih menginginkan untuk lolos di tahap akhir masuk BUMN. Tepat tanggal 28 Oktober merupakan hari penentu apakah saya akan bisa bekerja di BUMN ataukah saya harus meniti karir di perusahaan saat ini. Hanya Tuhan yang tahu, dan saya percaya Beliau telah menentukan jalan terbaik untuk umatnya.
to be continued...