Museum Nasional - Jakarta |
Ingin kutuliskan segalanya dari sisi positifnya. Kekecewaan kuubah menjadi kerelaan, penyesalan kuubah menjadi pengalaman yang sangat berharga dan hal - hal lain yang kujalani, semuanya kupandang tak hanya dari sisi gelapnya saja. Tentu sangat menyenangkan bila sesuatunya selalu penuh dengan ketenangan. Dan apa yang kita cari? Bukan sekedar kesenangan, bukan sekedar kebahagiaan. Kau telah mengetahui apa yang kucari, tentu juga dirimu.
~ Rezpa Aditya
Sebuah kutipan penuh makna...
Teruntuk istri dan anak - anaku di kemudian hari.
Anak anak yang dididik dalam keluarga yang penuh kesantunan, etika tata krama & sikap kesederhanaan akan tumbuh menjadi anak anak yang tangguh, disenangi & disegani banyak orang.
Mereka tahu aturan makan table manner di restoran mewah.
Tapi tidak canggung makan di warteg kaki lima.
Mereka sanggup beli barang-barang mewah.
Tapi tahu mana yang keinginan dan kebutuhan.
Mereka biasa pergi naik pesawat antar kota.
Tapi santai saja saat harus naik angkot kemana-mana.
Mereka berbicara formal saat bertemu orang berpendidikan.
Tapi mampu berbicara santai bertemu orang jalanan.
Mereka berbicara visioner saat bertemu rekan kerja.
Tapi mampu bercanda lepas bertemu teman sekolah.
Mereka tidak norak saat bertemu orang kaya.
Tapi juga tidak merendahkan orang yg lebih miskin darinya.
Mereka mampu membeli barang-barang bergengsi.
Tapi sadar kalau yang membuat dirinya bergengsi adalah kualitas & kapasitas dirinya, bukan dari barang yang dikenakan.
Mereka punya..
Tapi tidak teriak kemana -mana.
Kerendahan hati yang membuat orang lain menghargai dan menghormati dirinya.
Jangan didik anak dari kecil dengan penuh kemanjaan, apalagi sampai melupakan kesantunan & etika tata krama.
Hal hal sederhana tentang kesantunan seperti : Pamit saat pergi dari rumah, permisi saat masuk ke rumah temen (karena ternyata banyak orang masuk ke rumah orang tidak punya sopan santun, tidak menyapa orang orang yang ada di rumah itu), kembalikan pinjaman uang sekecil apapun, berani minta maaf saat ada kesalahan & tahu berterima kasih jika dibantu sekecil apapun. Kelihatannya sederhana, tapi orang yang tidak punya attitude itu tidak akan mampu melakukannya.
Bersyukurlah, bukan karena kita terlahir di keluarga yang kaya atau cukup.
Bersyukurlah kalau kita terlahir di keluarga yang mengajarkan kita kesantunan, etika tata krama & kesederhanaan.
Karena ini jauh lebih mahal daripada sekedar uang.
Hal paling sederhana yang dapat membangun karakter kita adalah integritas. Integritas dapat mengajarkan kita kedisiplinan, baik disiplin pada diri sendiri maupun terhadap tanggung jawab dalam pekerjaan. Prajabatan PLN mengajarkan saya banyak hal mengenai pengembangan diri. Tak mudah memang menghadapi berbagai macam karakter yang kadang tak selaras dengan kita, di sanalah sebuah titik kesabaran kita diuji, seberapa tangguhkah kita dapat beradaptasi mengatasi masalah di lingkungan yang kurang kondusif.
Tak terasa hingga kurang lebih 6 bulan telah berlalu dalam masa prajabatan PLN. Kami para pemuda pemudi negeri ini siap tidak siap harus mampu mengabdi bagi negara untuk melistriki negeri ini. Dan pada akhirnya tibalah saatnya yang paling ditunggu, PENEMPATAN!!
Pengumuman penempatan berlangsung heroik di dalam gedung Dewi Sartika Udiklat Bogor. Dari 23 siswa bidang Sistem Informasi saya salah satunya yang mendapatkan penempatan di PLN Kantor Pusat pada Divisi Sistem Teknologi dan Informasi (DIVSTI).
Pada akhirnya, di manapun kau ditempatkan kawan, tetap tunjukan peranmu sebagai punggawa - punggawa perubahan menuju PLN yang lebih baik. Ingat - ingatlah kata - kata mutiara supervisor kita sewaktu di Udiklat bogor dulu, buktikan integritas kita demi bangsa Indonesia Jaya!!
Salam..
A photo posted by Rezpa Aditya (@rezpaditya) on
It's almost a year since he visited my hometown. This guy is really kind and though as korean student. I heard your motivation wanna learn Bahasa it's kinda awesome news for me, maybe for all Indonesian. Study hard man, see ya again in Indonesia ☕
Langit sore suasana Jakarta memang paling bisa menjadikan hati kita tertegun sejenak. Di balik padatnya kehidupan kota, terdapat banyak cerita dari setiap sudut kota ini. Dua setengah bulan telah saya jalani di kota ini. Suka duka bercampur menjani satu jalinan pengalaman yang tak akan terlupakan bersama kawan - kawan PLN angkatan 49 bidang Sistem Informasi.
Hari itu, 8 April 2016 menjadi hari terakhir kegiatan kami sebagai siswa OJT di PLN Pusat. Selanjutnya, pada hari minggu 10 April 2016 kami wajib kembali ke kota Bogor untuk mengikuti pendidikan berikutnya. Dahulu, ingin rasanya segera menyudahi kegiatan OJT ini, namun kali ini agak terasa lebih berat meninggalkan semua rutinitas yang kami lakukan 2,5 bulan belakangan ini.
Namun sudah barang tentu, kami semua berharap akan diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari penggerak perusahaan ini, PT PLN (Persero) di manapun kami ditempatkan.
Sayang sekali tak dapat gambar musisi jalanan yang satu ini, suaranya merdu diiringi dengan tabuhan drum buatan yang tak kalah suaranya seperti drum sungguhan. Suguhan semi gratis ini menemani di salah satu perjalanan saya pulang kantor. Tak seperti dibayangkan, bus kopaja ternyata memiliki daya tariknya sendiri bila kita bisa menikmatinya.
A photo posted by Rezpa Aditya (@rezpaditya) on
Penampilan baru, teman baru, suasana kehidupan yang baru menjadi pembuka di tahun 2016 ini. Tantangan yang terlewati di tahun 2015 kini telah menjadi sebuah lembaran cerita berikutnya. Di tahun 2016 ini tentunya akan banyak sekali tantangan yang menanti bersama teman - teman prajabatan PT PLN (Persero) angkatan 49 khususnya pembidangan Sistem Informasi. Tetap optimis! Positive thinking! Dan selalu berusaha memberi yang terbaik bagi keluarga, sahabat dan orang - orang yang kita sayangi.
Salam...