Pengalaman Mengikuti Rekruitasi PT PLN (Persero)

7:16 AM

image: theconversation.com


Tahapan untuk dapat lolos bekerja di BUMN memang sangat ketat. Waktu yang lama menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kita harus lebih pintar untuk mengatur waktu agar tidak berbenturan dengan jadwal lain misalnya kontrak kerja di perusahaan lain yang sebenarnya ini saya alami sendiri. Sebelum pengumuman akhir di PLN, saya sudah tanda tangan kontrak di salah satu perusahaan IT Perbankan sebagai Software Engineer. Namun, tak genap satu bulan akhirnya nama saya tercantum dalam pengumuman daftar peserta diklat PLN angkatan 49 :). Dengan berat hati saya sampaikan kepada atasan bahwa saya harus mengundurkan diri secepatnya. Skip, langsung saja kita bahas mengenai apa saja sih tahap dan tantangan dalam seleksi di BUMN khususnya PLN.


Administrasi

Jujur saat itu saya tahu ada rekrutmen PLN dari teman, bahkan saat itu saya tidak tahu mengenai peluang karir yang ternyata sangat menjanjikan singkat kata kami pun mendaftar di POLBAN Career Expo pada 22 Agustus 2015. Disarankan untuk datang satu jam sebelum expo dimulai agar mendapat antrian depan. Kalau telat, rasakan sendiri karena harus mengantri jauh di belakang dan belum tentu bisa mendaftar.

(Thanks to Ganang and Ridho beserta warga kontrakan Andriyana II yang telah memotivasi saya secara langsung, dan juga teman" lainnya terimakasih atas support kalian. Berharap Tuhan kan memberikan yang terbaik untuk kita)

Akhirnya kamipun tiba di meja registrasi PT PLN, setelah menyerahkan semua berkas yang kami bawa ternyata saya masih ada 2 berkas yang kurang dan 1 pas photo berwarna. Saran untuk kalian yang akan mendaftar, usahakan hal ini tidak terjadi karena jika bukan faktor hoki, saya dan teman saya pasti sudah tidak lolos di tahap administrasi (Seleksi administrasi langsung di tempat, kalau tidak masuk persyaratan langsung dicoret). Adapun surat yang harus dibawa secara umum yaitu fotocopy ijazah + transkrip yang sudah dilegalisir, surat keterangan belum menikah, akta kelahiran, surat lamaran dan 2 pas photo berwarna. *Surat - surat menyesuaikan 


Tes Intelegensi /GAT (General Aptitude Test)

Terdapat kurang lebih 1500 peserta yang lolos administrasi, selanjutnya dipanggil untuk mengikuti tes GAT. Tes ini sebenarnya tak butuh banyak persiapan mengingat soal - soal logika dasar yang jika kalian dalam kondisi fit saya yakin bisa menjawab dengan baik. Pada saat itu saya yakin akan lolos tes ini karena sebelumnya saya sempat mengikuti tes GAT di BUMN lainnya dan lolos dari tahap tes ini. Saran saya, jika memang belum terbiasa dengan soal - soal GAT tidak ada salahnya dicoba di rumah dan usahakan kondisi badan sedang fit sewaktu mengikuti tes ini.


Tes Akademik dan Bahasa Inggris

Dari seleksi tes GAT hanya kurang lebih 700 - 800 peserta yang lolos. Saat mendapat panggilan mengikuti tes berikutnya, saya agak bingung mengenai model soal yang kira - kira akan digunakan. Riset kecilpun saya lakukan, mencari - cari contoh - contoh soal tapi ternyata tidak ada. Saya persiapkan saja materi sewaktu kuliah dulu *Saya jurusan Sistem Informasi. Namun, pada saat tes ternyata soal yang ditanyakan benar - benar teoritis dan sangat menjurus pada jurusan saya yaitu Sistem Informasi (soal untuk Sistem Informasi disatukan dengan Teknik Informatika saat tes ini). 

Alhasil, karena semua materi pernah kami pelajari sewaktu kuliah sehingga saya pun mantap menjawab semua pertanyaan untuk tes akademik. Untuk bahasa Inggris, soal - soalnya tentang structure dan terdapat juga model soal cerita. Saran untuk tes ini mungkin perbanyak vocabulary, sering - sering baca artikel dalam bahasa Inggris mungkin salah satunya. 


Psikotest

Akhirnya hanya tersisi kurang lebih 600 peserta. Saya sangat trauma dengan psikotest karena sebelumnya saya gagal di seleksi BUMN lainnya pada tahap psikotest. Entah di mana letak kesalahannya saya juga tidak tahu. Seperti biasa psikotest terdiri dari soal - soal menentukan kepribadian, Wartegg, menggambar pohon, menggambar orang, menulis tegak bersambung dan terakhir Pauli. Jujur saya sangat khawatir dengan hasil psikotes, pasalahnya saat diminta untuk menulis tegak bersambung, saya justru menulis dengan tulisan cetak biasa karena sewaktu saya mencoba menulis tegak bersambung tulisannya tidak karuan sampai akhirnya penjaga ujian menghampiri saya dan memaksa saya untuk tetap menulis tegak bersambung walau keadaan tulisannya hancur. Sedih memang haha.

Saran saya, pelajari di rumah mengenai teknik menggambar Wartegg, gambar pohon, gambar orang dan menulis tegak bersambung. Waktu saya gagal di tes BUMN lainnya saya benar- benar tidak tahu teknik menggambar tersebut, mungkin hal ini salah satu faktor kegagalan saya waktu itu.


Tes Fisik

Dari sekian banyak peserta seleksi PLN hanya kurang lebih 500 peserta yang berhak mengikuti tahapan Tes Fisik di laboratorium Pramita. Sebelum mengikuti tes ini saya benar - benar panik karena saya ada masalah gigi berlubang yang cukup parah. sekitar 5 hari sebelum tes saya pergi ke FKGM Unpad untuk membereskan masalah gigi saya. Namun setelah dari sana, masih ada satu masalah gigi berlubang yang tidak dapat langsung ditangani hari itu, minimal satu minggu perawatan kata dokter. Wah saya benar - benar panik. Sore harinya saya langsung berangkat lagi ke RS Emma. Dulu saya pernah melakukan perwatan gigi di tempat tersebut. Singkat saja, akhirnya masalah gigi saya beres walau penuh dengan perjuangan dalam satu hari itu mulai dari tenaga, uang yang tidak sedikit karena dua kali ke dokter gigi yang berbeda dan waktu karena saya harus menunggu dokter sewaktu di RS Emma.

Setelah tiba saat tes fisik, terdapat beberapa kriteria penilaian yaitu lingkar pinggang, tinggi badan dan berat badan (buat yang masalah berat badan harap dipersiapkan 1 hingga 2 bulan sebelum), mata (kalau tidak salah tidak boleh lebih dari minus 4) kondisi mata saya minus 3 - 3.5, kemudian tes bersama dokter yaitu tes buta warna, tensi, cek gigi, telinga dan terakhir dubur. Saya agak kaget waktu itu karena dokter yang memeriksa saya adalah dokter wanita, namun mau tidak mau akhirnya saya pun diperiksa.

Saran yang saya dapat sampaikan untuk persiapan tes fisik, usahakan masalah seperti saya tidak terjadi. Atau mungkin persiapkan 2 hingga 3 minggu sebelumnya jika memang ada masalah gigi. Masalah berat badan mungkin persiapannya harus jauh - jauh hari. 


Tes Laboratorium

Masih tersisa kurang lebih 300 peserta yang berhak masuk ke tahap selanjutnya yaitu tes laboratorium. Ibaratnya saat tes fisik kita hanya diperiksa di luarnya saja, nah pada tahap tes ini akan dicek mulai dari darah, urine, paru - paru, detak jantung dan lain - lain. Sudah menjadi rahasia umum bahwa tes laboratorium ini lah tes yang sangat angker di PLN. Banyak kesaksian yang merasa sehat - sehat saja namun tak lolos di tahap ini.

Satu hari sebelum mengikuti tes laboratorium saya melakukan cek darah di apotek untuk mengetahui tingkat kolesterol, asam urat, glukosa dan tensi saya. Saat itu kolesterol saya jauh di bawah batas maximal jadi masih aman, glukosa juga cukup namun asam urat saya agak tinggi. Nah hari itu juga saya persiapkan untuk menurunkan asam urat saya. Dengan meminum jus pepaya dan pisang sesuai dengan artikel yang saya baca, pepaya dan pisang dapat membantu menurunkan kandungan asam urat dan juga saya harus mengurangi makan sayur sayuran hijau.

Usahakan untuk menjaga kondisi tubuh jauh - jauh hari sebelumnya jika memang pola hidup kalian tidak sehat sebelumnya. Kalau merasa pola hidup memang sudah sahat ya santai saja, hanya tinggal mengontrol kolesterol, glukosa dan asam urat, mungkin kurang dari seminggu juga bisa.


Wawancara

Finally, tiba saat terakhir. dari kurang lebih 300 peserta hanya tersisa 150an yang berhak masuk ke tahap wawancara. Di tahap ini, cukup yakinkan pewawancara akan kemampuan kita, ceritakan semua pengalama kita karena pada saat tes yang pertama diminta adalah menceritakan tentang diri kita termasuk pengalaman kita. Kalau saya ceritakan pengalaman saya sepanjang - panjangnya mungkin tak terasa hingga 20 - 30 menit saya berbicara sendiri saat itu. Setelah itu barulah akan ditanya hal - hal dari cerita kita tadi. Misalnya, saya bercerita tenang mengikuti pelatihan nah akan ditanya apa yang telah saya perbuat dari ilmu yang saya dapat dari pelatihan tersebut. 

Mungkin pada tahap ini, yang bisa persiapkan adalah kesiapan untuk menyampaikan pengalaman - pengalaman kita dengan mantap sehingga mampu meyakinkan pewawancara bahwa kita layak untuk diterima di PLN. Untuk yang masih kuliah, buatlah pengalaman kalian semenarik mungkin selama kuliah. Tak hanya menyenangkan tapi juga bermanfaat. Hal ini akan sangat berguna untuk bekal kita sewaktu mengikuti wawancara karena kita tidak akan kehabisan bahan untuk dikatakan saat wawancara.

Dan akhirnya, tanggal 9 November 2015 diumumkannya hasil seleksi PT PLN (Persero) angkatan 49 dan nama saya terselip di antara 125 peserta yang lolos melalui POLBAN Career Expo. Sekian pengalaman yang dapat saya bagikan selama mengikuti tes di PLN. Tak semua perjuangan yang saya alami dapat saya sampaikan dengan baik melalui tulisan ini. Setelah kalian mencoba, kalian pasti akan tahu bagaimana perjuangan batin dan tenaga untuk akhirnya terpanggil mengikuti Diklat PLN =)

Electricity for a better life...

You Might Also Like

0 comments